Selasa, 27 Desember 2011

Jilbab Gondrong

Biasa orang-orang menyingkatnya jilgon. Jilbab yang lebar, (benar-benar) menutupi dada dan menjuntai hingga belakang. Ukurannya kurang lebih 1,35 x 1,35 meter, jauh lebih lebar dibanding jilbab pada umumnya. Dan karena kelebarannya *yang menurut banyak orang tidak efisien*, banyak muslimah tidak memakainya. Selain tidak efisien, jilgon ini digunakan sebagai jilbab syar'i, jadi tidak ada cerita modifikasi seperti cekik leher ataupun dikepang di belakang.

Di sekolah kami, bisa dihitung pakai jari dan diingat siapa aja yang menggunakan jilbab seukuran ini. Ketiga saudaraku dan aku. Ya, cuma kami berempat. Jadi satu sekolah pun cukup gampang mengingat siapa yang terlihat "memakai gorden" untuk menutupi kepalanya. Handong misalnya, pernah diomongin sama dua adik kelas. "Eh, kakak itu make apa sih? Seprai?" tanya salah satu temannya. "Salah, bukan seprai. Taplak meja", jawab temannya yang lain. Handong pun cerita pada kakaknya. "Bilang dek, bukan taplak meja. Tapi gorden :D" celetuk kakak itu sambil bercanda.

Aku pernah diejek sama adik-adik, kira-kira umurnya 5 tahun. Dia memang non muslim. Aku baru duduk di angkot, dan tiba-tiba dia sodorkan tangannya yang gayanya kayak berdoa, terus mengucapkan basmalah yang sangat enggak fasih. Setelah itu dia tertawa. Aku cuma bisa senyum. Adik itu nanya sama emaknya pake bahasa Karo, yang artinya kira-kira begini: Mak, muslimnya dia? Iya, dia muslim, jawab emaknya. Anak itu tertawa tapi langsung dihardik emaknya.

Itu baru segelintir. Masih jauh lebih banyak dan jauh lebih sadis lagi kejadian soal jilgon yang dialami kami sebagai pengguna jilgon. Ada yang dipecat cuma gara-gara jilbabnya enggak mau dimasukin ke dalam baju, bahkan di Jerman sampai dibunuh. Memang, mempertahankan sesuatu yang baik itu sulit, karena baik itu relatif di mata orang kebanyakan. Tapi sebenarnya, banyak sekali perempuan yang mengiyakan bahwa jilgon itulah jilbab yang benar, penutup kepala yang sesuai dengan ayat Qur'an surah Al Ahzab ayat 59. Yang artinya:

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan ALLAH Maha Pengampun, Maha Penyayang.


"Sebenarnya kakak suka liat Iva pakai jilbab ini. Tapi kakak ngerasa masih susah kalo kakak pakai ini, susah mempertahankannya", celetuk seorang kakak sama aku. Aku cuma bisa tersenyum. Memang, sekali lagi, mempertahankan sesuatu yang baik itu sulit. Tapi kalo dibilang jilgon itu bisa jadi penghalang aktivitas, kayaknya enggak. Malah lebih adem plus lebih nyaman. Banyak orang yang nanya, gak kepanasan tiap hari pakai jilbab model begitu? Enggak, biasa aja malah. Kalo kita pandai milih bahan yang sesuai enggak ngerasa panas kok.

Banyak banget kakak-kakak alumni yang biasanya pakai jilgon kemana-mana. Jadi dokter, perawat, tentor, staf, guru bahkan fotografer freelance yang biasanya nge-take gambar yang bagus itu butuh gerak yang banyak, pakai jilgon dan pakaian taqwa yang syar'i. Bawa sepeda motor, biasa aja. Ada celana panjang di dalamnya, jadi enggak masalah. Olahraga? Biasa aja, jilbabnya juga enggak sobek abis olahraga xD

Tapi ya itu. Kalo kita enggak memulainya dari hati ya susah juga. Belum lagi banyak orang yang suka mencemooh, tapi sebenarnya dalam hati mereka setuju dengan pemakaian jilgon buat para muslimah, bahkan buat diri mereka sendiri kalo mereka muslimah. Tenang aja, cemoohan itu jangan dimasukin ke hati. Anggap aja kalo mereka itu perhatian sama kita. ALLAH Maha Tau kok apa yang hambaNya kerjakan. Kalo kita emang bener-bener konsisten plus dilengkapi dengan rasa cinta dan takut padaNya, jilgon itu akan tetep bertahan hingga akhir hayat, kapanpun dan dimanapun, insyaALLAH. Doakan sang penulis untuk tetep bisa mempertahankannya yaa ^-^

1 comments:

indyahragil handayani
14 Oktober 2015 pukul 02.55

Hahhaha
aku baru membedah blogmu. Dan aku jadi inget kejadian itu. Wkwkw
Nuhuun sudah membuatku senyum geli inget kata2 itu. 😂

Posting Komentar