Minggu, 18 Desember 2011

Bahasa Inggris

Pagi yang cukup cerah. Dan cerahnya pagi setelah hujan deras turun kemaren membuatku jadi singa yang enggak makan seminggu. Lapar tingkat dewa. Penting? Enggak. Abaikan.

Oke. Besok adalah hari ujian TERAKHIR, dan setelah itu aku dan teman2 seperjuangan ingin merefreshkan otak dengan acara menonton film. Aseeek~ Tapi ini untuk kalangan terbatas, yang jelasnya ada larangan: NO BOYS ALLOWED *persis kayak kamar anak perempuan, en ini berarti bapaknya sendiri enggak boleh masuk*. Karena ini acara khusus perempuan dan bahasannya juga bahasan seputar dunia keartisan, eh, dunia perempuan maksudnya *maap la ya obsesi jadi artis masih ada*.

Sebenarnya yang ingin dibahas bukan rencana kami mau hangout tanpa lelaki *eaaa*, tapi soal ujian besok. Bahasa Inggris, English. Yaah, kami kan udah tua, kelas 3 SMA, yang jelas untuk bilang "How are you? Fine, thank you, and you?" itu udah bisa la dikit-dikit *bleh?*. Dan Bahasa Inggris kayak udah salah satu kebutuhan utama bagi manusia di dunia, soalnya kalo gak bisa bahasa Inggris agak susah untuk menjelajah dunia luar. Buka kompi misalnya, belum pernah liat ada software dari Windows yang bahasanya itu bahasa Indonesia atau bahasa Jawa. Buka tipi misalnya, ujung-ujungnya ada Bahasa Inggris jugak. Lihar remote, yang ada tulisan home, menu, settings dan sebagainya. Buka kulkas juga bakal nemuin bahasa Inggris. Dan *entah mungkin emang lagi jamannya*, banyak orang Indonesia yang kalo di rumahnya pake bahasa Inggris. "Hey dear, dont you open that one, you can meet a knife and that will be dangerous for you. Watch out!" begitulah kata sang pembantu *iyaaaah pembantu dari mana sistemnya begini?*, oke, ganti kalimat. Begitulah kata sang emak pada anaknya. Sang anak pun menjawab, "teu kananaon eta mah, meuni teu bahaya teuing. Pan leungan abdi nu soekan". =___=

Dan di sekolah aja, kalo la kita masuk gerbang, kadang kita nemuin tulisan: Welcome to blablabla *sayangnya di sekolah kami gak ada kata sambutan macem begitu*. Masuk kelas, minimal jam Bahasa Inggris kudu ngomong pake Bahasa Inggris. Kadang kalo lagi rajin, pas jumpa di tengah jalan, guru Bahasa Inggris aku biasanya ngajak ngobrol pake bahasa Inggris. Meskipun cuma "How are you? Fine, thank you, and you?", tapi itu kan juga Bahasa Inggris. Secara enggak sadar, mulai dari bangun, tidur sampe bangun lagi  kita bakal make Bahasa Inggris.

Tapi, banyak juga yang enggak suka sama Bahasa Inggris, terutama emak-emak yang disekolahin pake sistem satu bahasa, bahasa Indonesia atau cuma bahasa daerah. "Udahlah, cukuplah ngomong yes no yes no  aja. Kan bisa juga itu". Meskipun gitu, kita kan gak bisa ngutarain suatu kalimat sama orang kalo cuma tau yes dan no aja. Mau bilang aku mau makan berarti: yes no yes no. Halaaah, gak penting. Abaikan.

Dan kalo misalnya kita ketemu bule di tengah jalan, dia nanya jalan, padahal sebenarnya kita tau jalan itu, tapi karena gak bisa bahasa Inggris kita langsung mati kutu, atau pake istilah bang Raditya Dika, pura-pura mati depan dia. "Can you show me the way to Maimoon Palace?" tanya sang bule. Kita: pingsan di tempat. Kan gak lucu juga.

Jadi, apapun ceritanya, kalo kita mau bertahan hidup di bumi *walah?*, kita kudu bisa bahasa Inggris, suka gak suka. Yah, beginilah bumi ini. Kudu ada bahasa pemersatu internasional, supaya dimanapun kita terdampar nanti kita masih bisa nanya dimana warung telepon terdekat, atau dimana kamar mandi umum terdekat *kalo udah kebelet*. Yah begitulah. Suka gak suka, cinta gak cinta, tetep kudu belajar bahasa Inggris. Nanti kan kalo udah punya suami, bilang aku cinta padamu bisa diganti dengan i love you biar romantis. *eciyeeeee ngomong suami lagi xDDDDD*

0 comments:

Posting Komentar